Ketika berbicara tentang olahraga tradisional Jepang, tak ada yang bisa mengalahkan pamor Gulat Sumo. Lebih dari sekadar pertarungan fisik, sumo adalah perpaduan unik antara olahraga, ritual keagamaan Shinto, dan tradisi budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad. Dengan riwayat yang kaya dan aturan yang sederhana namun menantang, Gulat Sumo telah menarik perhatian jutaan penggemar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ikon budaya Jepang yang paling dikenal.
Filosofi di balik Gulat Sumo sangat mendalam. Setiap pertandingan, atau basho, diawali dengan serangkaian ritual kuno yang bertujuan untuk membersihkan dohyō (ring gulat) dan memohon berkat dewa. Para pegulat, yang dikenal sebagai rikishi, bukan hanya atlet, tetapi juga figur yang dihormati dalam masyarakat Jepang. Mereka menjalani pelatihan yang sangat keras dan diet khusus untuk mencapai ukuran tubuh masif yang menjadi ciri khas mereka, yang diperlukan untuk kekuatan dan keseimbangan di dalam ring. Tujuan utama dalam pertandingan adalah memaksa lawan keluar dari dohyō atau menyentuh tanah dengan bagian tubuh mana pun selain telapak kaki.
Popularitas Gulat Sumo tidak hanya terbatas di Jepang. Banyak penggemar internasional yang terpesona oleh perpaduan kekuatan mentah, strategi, dan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam olahraga ini. Turnamen besar seperti Grand Sumo Tournament yang diadakan enam kali setahun di berbagai kota di Jepang, selalu menarik perhatian media dan penonton global. Acara-acara ini tidak hanya menampilkan pertarungan sengit, tetapi juga menjadi jendela bagi dunia untuk melihat lebih dekat tradisi dan budaya Jepang yang autentik.
Sebagai informasi, Kejuaraan Nasional Gulat Sumo Jepang pada turnamen Haru Basho terakhir yang berakhir pada tanggal 24 Maret 2025 di Osaka, mencatat rekor penonton terbanyak dalam lima tahun terakhir. Juru bicara Asosiasi Sumo Jepang, Bapak Kenji Tanaka, dalam siaran pers yang dirilis pada 25 Maret 2025, menyatakan bahwa minat terhadap olahraga ini terus meningkat, baik dari generasi muda Jepang maupun dari penggemar mancanegara. Bahkan, menurut laporan dari Kantor Pariwisata Jepang pada tanggal 10 April 2025, banyak wisatawan asing yang sengaja datang ke Jepang pada musim turnamen untuk merasakan langsung atmosfer pertandingan sumo. Hal ini menegaskan posisi Gulat Sumo sebagai salah satu warisan budaya dan olahraga paling berharga dari Negeri Matahari Terbit.