Dalam olahraga bola voli, keberhasilan serangan tim sangat bergantung pada kualitas setter, dan keahlian inti seorang setter terletak pada finger passing—atau sering disebut set. Anatomi Finger Passing adalah studi tentang presisi gerakan jari, pergelangan tangan, dan koordinasi tubuh yang dibutuhkan untuk mengirimkan bola secara akurat kepada spiker, bahkan ketika waktu reaksi sangat minim dan tekanan lawan sangat tinggi. Anatomi Finger Passing yang dikuasai seorang setter akan menentukan variasi serangan yang dapat dilakukan sebuah tim. Teknik ini menuntut touch yang lembut namun kuat, mengubah momentum bola yang datang menjadi umpan yang terkontrol sempurna.
Anatomi Finger Passing yang efektif dimulai dari posisi dasar tubuh yang ideal. Setter harus selalu berada di bawah bola, menghadap ke arah spiker yang dituju, meskipun mata harus fokus pada datangnya bola. Tangan membentuk mangkuk di atas kepala, menggunakan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah sebagai titik kontak utama dengan bola. Kekuatan utama set bukan datang dari lengan, melainkan dari dorongan kaki dan ekstensi siku yang cepat. Kontak dengan bola seharusnya terjadi pada detik terakhir, menghasilkan dorongan yang cepat dan bersih.
Salah satu rahasia di balik akurasi tinggi adalah follow-through pergelangan tangan. Setelah kontak, pergelangan tangan harus “memecut” bola ke arah yang dituju. Keterampilan ini, yang merupakan bagian krusial dari Anatomi Finger Passing, memungkinkan setter menargetkan titik tertentu di lapangan lawan, baik itu set tinggi di tepi net (outside set) atau quick set yang rendah di tengah (middle set). Dalam latihan drill yang diadakan oleh Akademi Voli Nasional pada hari Sabtu, 15 Maret 2025, setter muda dilatih untuk menjaga konsistensi set pada akurasi $95\%$ ke sasaran berdiameter $50 \text{ cm}$, meskipun dihadapkan dengan tekanan simulasi blok lawan.
Selain aspek mekanis, setter harus memiliki kecerdasan taktis. Keputusan untuk melakukan set pendek, back set, atau bahkan tipuan (dump) harus diambil dalam sepersekian detik. Latihan spesifik yang disebut Reactive Setting Drill (RSD) memaksa setter bereaksi terhadap bola yang datang secara tak terduga dalam $0.5$ detik. Kecepatan reaksi ini, ditambah dengan kemampuan fisik untuk menjaga stabilitas setelah melompat, memastikan bahwa setter dapat secara konsisten menghasilkan set yang mematikan di bawah tekanan kejuaraan.
